Dalam kehidupan manusia tidak pernah luput dari sebuah
kekhilafan, kesalahan maupun konflik. Setiap manusia pasti memiliki keegoisan,
dalam takaran yang berbeda. Keegoisan adalah sifat alamiah manusia yang tidak
bisa dihilangkan. Keegoisan kerap menjadi penyebab utama dalam konflik. Setiap
manusia pasti lebih mentingkan kepentingan pribadinya. Bahkan terkadang tak ada
manusia yang mau disalahkan atas sebuah peristiwa. Namun pada hakikatnya sebuah
masalah tidak akan pernah selasai jika hanya mencari siap yang salah dan siapa
yang benar.
Memintaa maaf adalah suatu bentuk kedewasaan diri.
Meminta maaf bukanlah hal yang mudah. Gengsi, semua manusia pasti mengenal
gengsi adalah bentuk kesombongan. Dalam suatu permasalahan gengsi adalah penghalang
terbesar dalam penyelesaian masalah. Akan tetapi sudah wajib hukumnya kita
meminta maaf jika kita salah. Dan akan lebih baik lagi jika kita mau mengalah
untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin.
Meminta maaf tidaklah mudah tetapi memaafkan jauh
lebih sulit. Setiap manusia pasti memiliki amarah yang terkadang membakar hati.
Tidak semua manusia mau menerima sebuah kesalahan. Amarah yang tak kunjung
padam akan terus berkobar menjadi kebencian. Kebencian itu akan membakar semua
kebaikan seseorang, lalu menjadi dendam yang membara. Dendam adalah racun yang
membunuh hati secara perlahan. Memaafkan bukanlah sebuah kewajiban tetapi
memaafkan adalah bentuk kemuliaan hati seseorang. Meskipun pada hakikatnya
sebuah luka tidak akan mudah sembuh terlebih hanya dengan kata maaf.
Sebagai manusia yang baik sudah seharusnya kita
menyadari kesalahan kita lalu minta maaf tanpa perduli dengan gengsi. Dan
sebaiknya kita menyadari bahwa kita pernah melakukan kesalahan dan memaafkan
kesalahan orang lain.
Meminta maaf
memang tidak merubah masa lalu tetapi hati yang tulus memaafkan akan
memperindah masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar